GEJALA PENYAKIT MERUPAKAN SINYAL POSITIF DARI TUBUH?

Timbulnya gejala-gejala penyakit adalah cara tubuh berkomunikasi dengan kita si pemilik tubuh. Cara tubuh menyampaikan keluhannya dengan informasi bila sudah ada mulai kerusakan. Akan tetapi kita justru menganggap semua itu signal negatif, yang harus segera diredakan dengan obat-obatan yang paliatif (diredam gejalanya namun sumber penyakitnya dibiarkan berkembang).

Signal apa pun yang tubuh berikan, tentu kita perlu segera meresponnya derigan mencari penyebab signal dan ketidaknyamanannya tubuh kita. Setelah kita menemukan apa penyebabnya, tentu kita dapat mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.

Tubuh selalu memberi kita sinyal agar seluruh aktivitas kita sesuai denga napa yang kita inginkan. Sebagai contoh:

  • RASA SAKIT

Rasa sakit bukanlah penyakit, melainkan efek yang ditimbulkan oleh penyakit. Kebiasaan meredam rasa sakit dengan berbagai obat hanya akan membiaskan tubuh dan mempersulit kita mencari sumber kerusakan penyebab rasa sakit. Rasa sakit yang diredakan hanya sementara, namun sumber penyakit tidak akan hilang sehingga rasa sakit akan terus datang tanpa kita tahu penyebabnya. Hal ini yang menyebabkan ketergantungan obat bagi beberapa orang.

  • DEMAM

Demam menjadi indikator adanya infeksi dalam tubuh, atau reaksi positif tubuh karena terjadi penumpukan toksik/racun dalam sistem tubuh sehingga menghasilkan peningkatan suhu tubuh guna membakar/menetralisasi kelebihan toksik yang harus dibuang, yang tidak bisa diproses dengan suhu normal tubuh. Maka tubuh perlu diberi tambahan cairan agar tetap seimbang. (Obat penurun panas boleh diberikan apabila suhu tubuh tidak terkontrol setelah banyak minum dan kompres local)

  • RASA KANTUK DAN LELAH

Rasa kantuk dan lelah merupakan signal positif tubuh untuk istirahat setelah bekerja berlebihan, menguras fisik dan pikiran. Banyak orang yang memaksakan agar tubuh tetap terjaga dengan tonik, obat, dsb. padahal itu hanya menimbulkan efek sesaat, namun efek jangka panjangnya dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan tubuh dan menimbulkan penyakit.

  • RASA MUAL

Rasa mual mengindikasikan mesin pengolahan makanan kita sedang bermasalah bahkan rusak karena penumpukan toksik di sistem pencernaan. Tugas kita memperbaiki dan mengistirahatkannya dengan hanya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan memiliki efek cleansing (pembersihan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang sesuai untuk tubuh.

  • DIARE

Diare muncul karena kita salah makan (makanan yang tidak higienis atau sembarang) atau kelebihan makan dengan berbagai makanan yang tidak sinergis dalam satu waktu. Juga dapat diindikasikan terjadinya penumpukan toksik di sistem pencernaan. Tugas kita menghentikan makanan yang masuk agar akumulasi bakteri penyebab diare bisa dihentikan dan menggantinya dengan cairan yang banyak (seperti air madu hangat atau air kelapa muda).

  • KONSTIPASI (SULIT BUANG AIR BESAR)

Kesulitan buang air besar merupakan satau satu gejala dan penyebab timbulnya berbagai penyakit akibat dari infeksi. Normalnya buang air besar dilakukan oleh tubuh selama dua kali dalam sehari tanpa kesulitan. Konstipasi merupakan cara tubuh memberi tahu kita bahwa keseimbangan bakteri positif dalam usus kita sedang terganggu. Hal itu merupakan dampak dari pola makan yang salah dan tidak seimbang. Setelah kita bisa belajar, dan memahami tubuh sendiri, maka signal apapun yang muncul dapat kita tanggapi sesegera mungkin dengan langkah dan pendekatan yang bijak. Contoh apabila kita sakit kepala atau pusing akibat tekanan darah tinggi, cara mengatasinya berbeda dengan sakit kepala akibat kadar gula rendah, kurang tidur, atau karena banyak hutang (psikologis). Maka harus diketahui penyebabnya, agar dapat mengatasinya sampai ke akar bukan asal dengan obat-obatan yang tidak tepat.

Semakin baik komunikasi tubuh dengan kita, maka akan semakin baik pula kerja sama yang terjalin antara kita si pemilik tubuh, dan tubuh itu sendiri. Dengan kerja sama yang baik, sehat pun bukanlah satu hal yang sulit kita capai.